KORELASI SEDERHANA


Assalamualaikum Wr Wb Wahai Netijen yang sedang mencari ilmu
Selamat Pagi/Siang/Sore atau malam

Dalam kesempatan ini saya akan sedikit berbagi mengenai analisis korelasi. Analisis ini terbilang jarang digunakan sebagai analisis tunggal, biasanya berdiri berdampingan (asik berdampingan, kirain jomblo) dengan analisis yang lainnya, contohnya regresi linear. Kadang tanpa disadari juga analisis ini sering dilupakan keberadaannya (ciaelah kirain mantan doang yang sering dilupakan keberadaannya. Tapi benar terkadang kita memang melupakan sosok dari analisis korelasi itu sendiri.
Well dari tadi berbicara tentang analisis korelasi, tapi belum tau apa analisis korelasi itu. Analisis korelasi adalah suatu cara atau metode untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar variabel. Apabila terdapat hubungan maka perubahan-perubahan yang terjadi pada salah satu variabel X akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya (Y). Istilah tersebut dikatakan istilah sebab akibat, dan istilah tersebut menjadi ciri khas dari analisis korelasi. Secara matematis, korelasi dapat dituliskan sebagai berikut.


Well, biar ga pusing langsung eksekusi aja. Ada beberapa yang harus disediakan terlebih dahulu, khususnya package yang harus disediakan. Oh iya, kita coba pakai data simulasi aja ya, datanya terlampir.
#Install & Load Packages yang Dibutuhkan
install.packages("ggplot2")
install.packages("GGally")
install.packages("Hmisc")
library(ggplot2)
library(GGally)
library(Hmisc)
Okey netijen, packages diatas merupakan Jamu atau Bahan atau Alat yang akan dipakai untuk melakukan analisis korelasi. Yang utama sebenarnya adalah “Hmisc” yang merupakan script untuk mendapatkan nilai uji statistik dan nilai korelasinya. 2 packages sisanya adalah packages yang digunakan untuk menampilkan grafik dari korelasi antarvariabelnya.

#Load Data
data=read.delim("clipboard") #ini copy data dulu
#atau
data=read.csv(file.choose()) #nanti silahkan di cari filenya letakin dimana
Jika di jalankan, datanya di R kurang lebih akan terbaca seperti ini


Data diatas merupakan data profitabilitas perbankan yang ada di Indonesia pada tahun 2010 beserta faktor-faktornya (dalam satuan persen (%)). faktor-faktornya adalah Resiko Kredit, Resiko Likuiditas, Efisiensi Manajemen, Permodalan, Inflasi, dan PDB. Oke, dari faktor-faktor (variabel) tersebut, mari di cek apakah ada atau tidaknya korelasi nya atau tidak. Check this out.
#Uji Korelasi
rcorr(as.matrix(data[2:7]))



Oke men, sebelum ngebahas hasil diatas, terlebih dahulu coba lihat hipotesisnya. Berikut ini uji hipotesis dari uji korelasi:
a.        Hipotesis
H0     : ρa = ρb = 0 (Tidak ada hubungan antara variabel a dan variabel b)
H1     : ρa ≠ ρb ≠ 0 (Terdapat hubungan antara variabel a dan variabel b)
b.       Tingkat signifikansi
α = 5% = 0.05
c.        Daerah Kritis
Tolak H0 ketika P-Value < α
d.       Statistik Uji
(ini yang bakalan kita bahas, perhatikan bagian p pada output)
e.        Keputusan
(ini juga bakalan dibahas, melihat hasil dari nilai p nya)
f.        Kesimpulan
(kalau mau tau kesimpulan, harus tau keputusan dulu gan wkwkw, jadi sambil dibahas ya)

Oke mari membahas hasilnya tersebut. Seperti yang tertulis pada hipotesis diatas bahwa H0 akan ditolak ketika P-Value nya < α. Nilai P-Valuenya dapat dilihat pada matriks p di output pada R. Secara singkat, variabel akan saling berhubungan ketika nilai P-Valuenya < α, artinya H0 ditolak. Oke kita bahas masing-masing variabel.
1.       Profitabilitas
Perhatikan pada kolom matriks ini. Pada variabel ini, nilai P-Valuenya terhadap masing-masing variabel adalah: Resiko Kredit (0.000), Resiko Likuiditas (0.1856), Efisiensi Manajemen (0.0000), Permodalan (0.5768), dan Inflasi (0.2530). Artinya, dari semua variabel, yang memiliki hubungan terhadap variabel Profitabilitas adalah Resiko Kredit dan Efisiensi Manajemen, dimana nilai P-Value masing-masing variabel dibawah nilai α. Disimpulkan sendiri ya hehe.
2.       Resiko Kredit
Perhatikan pada kolom matriks ini. Pada variabel ini, nilai P-Valuenya terhadap masing-masing variabel adalah: Profitabilitas (0.000), Resiko Likuiditas (0.0136), Efisiensi Manajemen (0.0000), Permodalan (0.2873), dan Inflasi (0.5021). Artinya, dari semua variabel, yang memiliki hubungan terhadap variabel Resiko Kredit adalah Resiko Kredit, Resiko Likuiditas, dan Efisiensi Manajemen, dimana nilai P-Value masing-masing variabel dibawah nilai α. Kesimpulannya monggo dibuat sendiri wkwk, afwan.
3.       Resiko Likuiditas
Perhatikan pada kolom matriks ini. Pada variabel ini, nilai P-Valuenya terhadap masing-masing variabel adalah: Resiko Kredit (0.0136), Profitabilitas (0.1856), Efisiensi Manajemen (0.1189), Permodalan (0.8084), dan Inflasi (0.5985). Artinya, dari semua variabel, yang memiliki hubungan terhadap variabel Resiko Likuiditas hanya variabel Resiko Kredit.
4.       Efisiensi Manajemen
Perhatikan pada kolom matriks ini. Pada variabel ini, nilai P-Valuenya terhadap masing-masing variabel adalah: Resiko Kredit (0.000), Resiko Likuiditas (0.1189), Profitabilitas (0.0000), Permodalan (0.7063), dan Inflasi (0.8118). Artinya, dari semua variabel, yang memiliki hubungan terhadap variabel Efisiensi Manajemen adalah Resiko Kredit dan Profitabilitas, dimana nilai P-Value masing-masing variabel dibawah nilai α. Monggo kesimpulannya ditarik sendiri hehe.
5.       Permodalan
Perhatikan pada kolom matriks ini. Pada variabel ini, nilai P-Valuenya terhadap masing-masing variabel adalah: Resiko Kredit (0.2873), Resiko Likuiditas (0.2873), Efisiensi Manajemen (0.8084), Profitabilitas (0.5768), dan Inflasi (0.7491). Artinya, dari semua variabel, tidak ada yang memiliki hubungan dengan variabel permodalan karena selurug nilai P-Valuenya > α.
6.       Inflasi
Perhatikan pada kolom matriks ini. Pada variabel ini, nilai P-Valuenya terhadap masing-masing variabel adalah: Resiko Kredit (0.5021), Resiko Likuiditas (0.5985), Efisiensi Manajemen (0.8118), Profitabilitas (0.2530), dan Inflasi (0.7491). Artinya, dari semua variabel, tidak ada yang memiliki hubungan dengan variabel Inflasi karena selurug nilai P-Valuenya > α.

Oke coyy, udah tau nih variabel-variabel apa aja yang saling berhubungan (yang jelas mantan ga ada hubungannya ya wkwkw), dan diketahui variabel permodalan dan variabel inflasi tidak memiliki hubungan dengan variabel lain, sehingga variabel yang coba difokuskan adalah variabel selain itu. Untuk mengetahui besaran hubungan masing-masing variabel, dapat digunakan grafik atau melihat tabel matriks diatas nilai p. Oke dalam kasus ini, kita coba pakai grafik aja ya gan hhehehe.
#Plot Korelasi
ggpairs(data[2:5] , upper = list(continuous = wrap("cor",  size = 3)), lower = list(continuous = "smooth"))



Oke gan, sebelum masuk ke besaran nilai korelasinya, ada hal yang perlu diketahui sebelumnya. Nilai korelasi itu sendiri dibagi menjadi 2, yaitu :
1.       Korelasi Positif, merupakan korelasi yang memiliki tanda positif yang berarti hubungannya merupakan hubungan yang berbanding lurus. Artinya adalah ketika variabel a naik, maka variabel b juga naik, begitu juga sebaliknya.
2.       Korelasi negatif, merupakan kkorelasi yang memiliki tanda negatif yang berarti hubungan antar variabelnya merupakan hubungan yang berbanding terbalik. Artinya adalah jika nilai variabel a naik, maka nilai dari variabel b turun, begitu juga sebaliknya.
Oke, begitu tau masalah tanda, perlu diketahui juga masalah besaran masing-masing nilai dari korelasi itu sendiri. Kriteria atau kategori tingkar keeratan variabel (terlepas dari tandanya) dapat dikelompokkan menjadi 6 (Sarwono, 2006), dengan kategori atau kriteria sebagai berikut:
0                      : Tidak Ada Korelasi
0-0.25              : Korelasi Sangat Lemah
0.25-0.5           : Korelasi Cukup
0.5-0.75           : Korelasi Kuat
0.75-0.99         : Korelasi Sangat Kuat
1                      : Korelasi Sempurna
Oke, kembali ke output. Setelah mengetahui kategori nilai korelasi, maka dapat dilihat bahwa untuk variabel Profitabilitas dan Resiko Kredit ataupun sebaliknya (karena korelasi merupakan hubungan timbal balik atau dua arah sehingga kedudukannya sama), dapat dilihat nilai korelasinya sebesar -0.581 atau di kategorikan sebagai korelasi kuat negatif. Untuk variabel Profitabilitas dan Efisiensi Manajemen ataupun sebalikinya, nilai korelasinya adalah -.0.938 atau dikategorikan sebagai korelasi sangat kuat negatif. Untuk variabel-variabel selanjutnya sama dengan kategori sesuai dengan yang disebutkan diatas.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk para netijen Indo J
Jazakumullah Khairan

Artikel Terkait

KORELASI SEDERHANA
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email